Perayaan malam penggantian tahun baru di Times Square Kota New York berlangsung sangat meriah. Dapat dikatakan bahwa acara ini merupakan pertemuan terbesar di dunia karena semua orang ingin berpartisipasi di malam tahun baru.
Menyediakan keamanan untuk acara sebesar ini memang tugas besar bagi pihak berwajib setempat. Karenanya, Departemen Kepolisian New York (NYPD) menjalin kerja sama dengan mitra penegak hukum lainnya untuk memastikan tiap orang menikmati perayaan dengan aman.
Dalam acara tersebut, mereka memanfaatkan drone sebagai salah satu elemen pengamanan acara malam tahun baru untuk pertama kalinya. Wakil Komisaris Intelijen dan Kontraterorisme John Miller mengatakan bahwa selain drone, ia juga menggunakan lebih dari 1.200 kamera portable dan stasioner untuk mengawasi keramaian.

“Kami akan mengerahkan drone NYPD untuk pengawasan. Kami belum pernah melakukan itu sebelumnya, tetapi itu akan memberi kami bantuan visual dan fleksibilitas untuk dapat memindahkan kamera ke tempat tertentu dengan kecepatan tinggi melalui kerumunan yang sangat padat dan luas,” Papar Miller.
Teknologi ini dikerahkan untuk mendukung ribuan petugas NYPD yang bertugas pada tanggal 31 Desember lalu. Mereka adalah polisi berseragam dan juga yang berseragam preman (menyamar) di lapangan.





Dalam posting di situs web Mozilla, Beard pada dasarnya mengkritik keputusan Microsoft untuk beralih ke Chromium dari EdgeHTML (engine Edge sebelumnya). Beard mengakui bahwa langkah tersebut masuk akal untuk kepentingan bisnis. Tetapi, mengadopsi Chromium berarti “menyerah pada kebebasan dan pilihan yang pernah ditawarkan internet”.





Kampus tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa siswa akan dapat menggunakan Apple Watch mereka sebagai pengganti ID mahasiswa. Inisiatif ini sebenarnya telah diumumkan pada event WWDC 2018. Dalam wawancara Presiden Universitas Alabama Stewart Bell di Associated Press, ia mengatakan bahwa kampus mereka telah bekerja sama dengan Apple selama satu tahun belakangan.


















Yang jelas, fitur ini sukses membuat resah para pengguna “biasa saja” yang mementingkan privasinya ketika sedang asyik “ber-instagram” ria.



Hal ini bermula di tahun 2015. Seorang developer perangkat lunak (




