G.Skill telah merilis perangkat SSD dengan performa ekstrim berkapasitas 480GB. Kecepatan perangkat penyimpanan dengan tipe SSD SATA3 yang saat ini beredar di pasaran adalah 550MBps (premium). Adapun perangkat dari G.Skill ini mampu mencapai angka 2GBps, jauh melampaui hingga empat kali kecepatan SSD SATA3.
Produk itu diberi nama Phoenix Blade PCIe SSD, sebuah perangkat penyimpanan dengan interface PCIe. Interface inilah yang memungkinkan terjadinya transfer data supercepat karena bandwidth tinggi yang ditawarkan oleh PCIe. SSD ini sendiri sudah mendukung teknologi TRIM dan S.M.A.R.T untuk monitoring kondisi kesehatan perangkat.
Sayangnya, untuk menggunakan penyimpanan ini, ia membutuhkan driver khusus agar PC dapat mengenalinya. Untuk saat ini, sistem operasi (OS) yang didukung oleh G.Skill baru dari keluarga Microsoft saja. Windows yang didukung mulai dari versi 7, 8, dan 8.1. Dari segi hardware motherboard, slot yang dibutuhkan adalah PCIe Gen 2.0 8x.

Tertarik? Sepertinya Anda harus menunggu karena produk baru saja diumumkan oleh perusahaan dan belum dilepas dipasaran. Untuk harga, sepertinya akan berada di atas produk SSD 480GB interface SATA3 kelas atas. Perusahaan hanya memberikan klaim garansi penggunaan, yakni hingga tiga tahun masa pakai.
Bacaan lanjutan:
http://www.gskill.com/en/press/view/g-skill-releases-extreme-performance-phoenix-blade-series-480gb-pcie-ssd
 Bagi Anda yang lahir di tahun 40-an, mendengar kata “Marina” tentunya akan mengingatkan Anda pada lagu yang populer di tahun 1950-an akhir. Ya, Marina adalah hits terkenal pada masa itu yang mempopulerkan musikus Rocco Granata.
Bagi Anda yang lahir di tahun 40-an, mendengar kata “Marina” tentunya akan mengingatkan Anda pada lagu yang populer di tahun 1950-an akhir. Ya, Marina adalah hits terkenal pada masa itu yang mempopulerkan musikus Rocco Granata. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari film ini, di antaranya perjuangan Rocco dan Ibunya yang harus membanting tulang mencari uang agar dapat memperoleh alat musik accordion. Selain itu, konflik antara Rocco dan ayahnya juga terbilang mengharukan. Kita mungkin akan membenci sosok Rocco yang tidak membantu ayahnya yang telah sakit paru-paru akibat situasi pernafasan yang buruk di dalam tambang. Namun, pada akhirnya Rocco dapat membahagiakan sang ayah.
Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari film ini, di antaranya perjuangan Rocco dan Ibunya yang harus membanting tulang mencari uang agar dapat memperoleh alat musik accordion. Selain itu, konflik antara Rocco dan ayahnya juga terbilang mengharukan. Kita mungkin akan membenci sosok Rocco yang tidak membantu ayahnya yang telah sakit paru-paru akibat situasi pernafasan yang buruk di dalam tambang. Namun, pada akhirnya Rocco dapat membahagiakan sang ayah.



 
 
 
 
 
 
 
 
 
